Museum Multatuli Lebak
Bosan dengan Jakarta dan butuh hiburan? Museum Multatuli mungkin bisa menjadi solusi yang tepat bagi Anda. Museum ini terletak di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Menggunakan KRL dengan rute Tanah Abang – Rangkasbitung adalah pilihan yang tepat dan hanya dengan Rp 8.000,- Anda sudah bisa sampai di Rangkasbitung. Dalam dua jam perjalanan dengan KRL, Anda bisa melihat dan menikmati bagaimana perbeda pemandangan kota (jalan macet dan perumahan warga yang berdempetan) dan pemandangan pelosok (pematang sawah, kerbau, dan proyek pembangunan perumahan baru) dari jendela KRL.
Museum Multatuli terletak di pusat kota Rangkasbitung. Penduduk di sana tidak asing dengan keberadaan museum ini. Sebut nama museum ini dan Anda akan diarahkan oleh warga untuk ke Alun-alun Rangkasbitung. Letak Alun-alun tidak jauh dari Stasiun Rangkasbitung. Saya pribadi akan menyarankan Anda untuk memesan taksi online dari stasiun ke museum, walaupun Anda juga dapat membayar becak ataupun angkutan umum yang sudah bisa Anda temui di depan pintu stasiun.
Diresmikan sejak tahun 2018, museum ini merupakan museum anti kolonial pertama di Indonesia yang mengangkat tentang perjuangan orang Belanda yang mendukung kesejahteraan masyarakat pribumi. Museum ini tidak hanya sekedar mengangkat perjuangan Multatuli dan surat-suratnya, tetapi juga sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara serta tentang sejarah dan perjuangan masyarakat di Kabupaten Lebak, tempat di mana Multatuli memerintah sebagai Asisten Residen.
Walaupun terbilang cukup kecil, museum yang menggunakan bangunan bergaya kolonial ini menyajikan informasi secara yang modern yaitu dengan menggunakan podcast dan video yang dapat Anda tonton melalui monitor yang disediakan. Anda juga dapat menemukan buku terkenal karya Multatuli, Max Havelaar, dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Belanda, Jerman, dan Perancis. Di sebelah gedung museum, terdapat pula Perpustakaan Saidjah Adinda yang akan melayani Anda bila Anda ingin mencari buku mengenai Lebak, ataupun berbagai buku dari disiplin ilmu lainnya. Saidjah-Adinda sendiri merupakan nama dua tokoh muda-mudi yang dihadirkan Multatuli dalam bukunya sebagai lambang dari kekejaman kolonialisme. Anda juga dapat menikmati keindahan patung Multatuli dan Saidjah-Adinda karya Dolorosa Sinaga di pekarangan museum ini.
Sebagai tujuan wisata, I can tell that Rangkasbitung and Museum Multatuli are worth to visit. Anda dapat menyegarkan pikiran di suasana yang jauh dari perkotaan sekaligus menambah pengetahuan Anda tentang sejarah Lebak dan Multatuli di kota ini.
Make your time to visit museum!
Museum Multatuli Lebak
Alamat:
Jl. Alun-Alun Timur No.8, Rangkasbitung Barat, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten
Jam Buka:
Selasa - Minggu, pukul 08.00 - 16.00 WIB
Tiket:
Gratis
http://museummultatuli.id/